Menurut Ketetapan Menteri Perhubungan Nomor PM 14 Tahun 2007, batasan optimal dimensi dan berat kendaraan motor di jalan raya yakni:
• Lebar maximum: 2,5 mtr..
• Tinggi maksimal: 4,2 mtr..
• Panjang maksimal: 18 mtr. buat gabungan kendaraan.
• Berat maximum (GVW): 24 ton (bergantung tipe sumbu).
Barang yang melewati batasan itu membutuhkan ijin khusus dari Kementerian Perhubungan dan dikelompokkan sebagai Over Dimension Over Weight (ODOL).
Contoh barang yang termasuk oversize atau overweight salah satunya:
• Generator dan turbin listrik.
• Crane dan alat berat konstruksi.
• Tiang pancang, pipa baja, atau balok beton panjang.
• Komponen kilang minyak atau pembangkit listrik.
• Kapal serta susunan modular industri.
Sejumlah salah satunya mencakup:
• Akses jalan terbatas: Tidak semuanya lajur miliki daya bantu atau lebar jalan yang cukup.
• Izin dan kebijakan ruwet: Tiap pengantaran ODOL mesti mendapat ijin lintasi wilayah serta kadang-kadang dibarengi pengiringan polisi.
• Risiko keselamatan tinggi: Kekeliruan kecil dapat berpengaruh fatal, seperti truk terguling atau jembatan rusak.
• Koordinasi pintasi institusi: Pengantaran libatkan banyak faksi seperti Dinas Perhubungan, kepolisian, dermaga, dan kuasa jalan tol.
• Kebutuhan alat tolong teristimewa: Seperti low bed trailer, modular trailer, crane, atau self-propelled modular transporter (SPMT).
Dengan halangan sebesar ini, cuman perusahaan ekspedisi profesional yang sanggup tangani project pengangkutan barang berat dengan aman serta efisien.

a. Low Bed Trailer
Trailer tipe ini miliki dek rendah (umumnya 60-90 cm dari tanah) untuk mengusung barang tinggi seperti alat berat, excavator, atau mesin industri besar. Keutamaannya ialah mengawasi kestabilan dan menghindar dari dampak negatif bentrokan dengan jembatan atau kabel listrik.
b. Flatbed Trailer
Dipakai untuk barang panjang seperti pipa, balok baja, atau container non-standar. Diperlengkapi tali pengikat serta kerangka besi guna mengontrol keserasian muatan.
c. Modular Trailer
Trailer modular punya mekanisme sumbu roda yang bisa dirapikan sama sesuai berat serta panjang muatan. Kerap dipakai guna mengusung turbin, kapal besar, atau reaktor pabrik.
Tipe sangat canggih dari category ini merupakan SPMT (Self Propelled Modular Transporter), yang bisa digerakkan dengan automatis tanpa truk penarik.
d. Crane serta Perabotan Lifting
Pada proses bedah muat, crane memegang peranan untuk menambah dan turunkan barang besar dengan tepat tinggi. Pemakaian crane harus dibarengi hitungan kemampuan angkat dan titik kesetimbangan muatan.
Oleh karena itu, ada sejumlah cara wajib yang diimplikasikan:
• Pemeriksaan situasi kendaraan serta rem sebelumnya pergi.
• Penataan muatan dengan skema pengikat (lashing) standard internasional.
• Penggunaan pemandu lalu lintas (escort vehicle) di muka serta belakang truk.
• Pembatasan kecepatan maksimal (kebanyakan 20-40 km/jam).
• Pengiriman cuman dikerjakan saat jam tersendiri, rata-rata malam hari.
Diluar itu, seluruh sopir dan operator alat berat wajib punya sertifikat keterampilan (SIO) dan menyadari SOP kondisi genting.
Perumpamaannya:
• Darat + Laut: truk wingbox karoseri mobil wingbox truk truk wingbox karoseri box mengangkat barang ke dermaga, selanjutnya dipindah ke kapal landing craft tank (LCT) ke arah tempat tujuan.
• Darat + Kereta Api: Guna barang industri besar dari pabrik ke dermaga lewat lajur rel teristimewa.
Pendekatan multimoda ini mempertingkat efisiensi, kurangi beban jalan, serta memercepat waktu pengangkutan.
• GPS Treking: Mengawasi posisi kendaraan dan meyakinkan jurusan masih tetap sama sesuai gagasan.
• Telematika: Merekam kecepatan, kekerasan ban, dan situasi kendaraan.
• Simulasi 3D dan CAD: Untuk merencanakan posisi muatan pada trailer serta pastikan titik berat setimbang.
• Drones: Dipakai saat penelitian jurusan guna peroleh deskripsi medan yang tambah presisi.
Technologi ini menolong menambah keselamatan sekalian efisiensi ongkos.
Perusahaan ekspedisi wajib punyai:
• Izin sah pengiriman barang pribadi.
• Asuransi pengangkutan (pengiriman insurance).
• Kontrak bekerja sama yang terang di antara pengirim, pengangkut, dan yang terima.
Apabila berlangsung kerusakan, kehilangan, atau kecelakaan, tanggung-jawab hukum dapat jatuh pada pihak pengangkut apabila bisa dibuktikan lupa dalam sistem keselamatan.

Turbin seberat lebih dari 200 ton dan panjang 30 mtr. ini dibawa memanfaatkan paduan SPMT serta low bed trailer.
Prosesnya sertakan:
• Survey jalur waktu dua minggu.
• Pengangkutan malam hari dengan pengamanan kepolisian.
• Penguatan jembatan sementara di sebagian titik.
• Koordinasi dengan PLN, Dishub, dan kepolisian wilayah.
Project ini memperlihatkan utamanya sinergi dan ketrampilan tehnis dalam pengantaran jumlah besar.
Pemecahan kekinian seperti pemanfaatan modular trailer, tehnologi telematika, replikasi jurusan digital, dan struktur multimoda sekarang memungkinnya pengangkutan barang besar dikerjakan semakin aman dan efisien.
Dengan investasi di tehnologi, sumber daya manusia, dan bekerja sama lintasi institusi, industri ekspedisi Indonesia siap hadapi halangan pengantaran barang bertaraf besar untuk menyuport pembangunan nasional serta project infrastruktur taktis.